KEEMPAT
Yogyakarta, Kamis, 08 Oktober 2020.
"Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah : Bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan!"
"Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah : Berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan!"
"Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah : Berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan!"
Begitulah kira-kira kalimat pasti yang terlontar dari para mahasiswa yang merasa keadilan mereka terlantar. Tidak hanya mahasiswa, dari berbagai profesi buruh pun ikut bersuara. Sudah dari pukul 9 pagi demo berlangsung, sekarang jam menunjukkan jam 1 siang. Akibat semprotan water canon, mereka yang semula saling bergabung kini beberapa kepala terlontang lantung. Tak berapa lama, mereka kembali bergabung dan maju. Tampak ada lemparan batu di tengah massa. “Maju o cuk! Ora wedi!¹” seru sebagian massa. Water canon kemudian disemprot kembali. Tampak ada lemparan petasan juga saat kericuhan terjadi.
Bisa dilihat, Yogyakarta yang semula damai, kini menjadi ricuh ramai. Semula tenang, kini menjadi saling berperang. Sebab siapa? Sebagian besar rakyat pasti akan menunjuk pemerintah sebagai biang keroknya. Walau sampai raga berdarah, mereka tak menyerah akan membuat para rakyat kembali bungah.
Andin melihat semuanya di sosial media. Ia tidak turun ke lapangan, karena sudah ditugaskan untuk memantau di ruangan oleh sang ketua. Padahal dalam hati kecilnya ingin sekali ia ikut bersuara di sana, namun apa daya, profesinya seolah menjadi pembatas atas aspirasinya. Ia begitu marah ketika timeline menyajikan video Cafe Legian -yang merupakan tempat bersejarahnya dengan rekan kuliah termasuk Setra- termakan oleh api, ia pun mengumpat karena tersulut oleh emosi, "Baji-"
"Oh iya Pak, siap!"
Andin terkesikap karena mendengar respon rekannya yang tegas dan sigap. "Kenapa Ham?"
"Atasan minta kita usut orang yang merusak fasilitas, terlebih yang membakar Cafe Legian di Malioboro," Ilham memberesi handy talkie, pistol dan juga lampu tugas ke dalam tasnya, "katanya permintaan dari Sultan langsung sih, Mbak. Yok mangkat!"
Andin tersenyum lega ketika akhirnya ia bisa keluar dari ruangan yang membelenggu pergerakannya. Setidaknya ia akan membawa para oknum yang telah menodai niat baik para mahasiswa ke penjara. Ia juga ingin membuktikan bahwa pandangan masyarakat selama ini itu tidaklah benar, tentang semua aparat yang pasti berpihak kepada para pejabat yang membuat hidup masyarakat melarat.
"Mas, delok Mbak Andin bar mesem terus mrengut, koyo²-,"bisik Ilham kepada Dega terpotong karena Dega menyaut, "Isabella Guzman to?" Ilham mengangguk dengan mantap.
"Aku krungu³ lho, Ham, Mas."
; Bausastra ➘
BalasHapusㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
¹ Maju o cuk! Ora wedi! : Maju sini anjing, nggak takut!
² Mas, delok Mbak Andin bar mesem terus mrengut, koyo- : Mas, lihat Mbak Andin setelah senyum terus cemberut, kaya-
³ Krungu : Dengar
Sekiranya ada koreksi, sila sampaikan di sini. Jika sudah diberi, akan langsung #Asha revisi.
BalasHapus